Tokoh : H.O.S Cokroaminoto

H.O.S. Cokroaminoto: Sang Guru Para Pemimpin

Nama Lengkap: Haji Oemar Said Tjokroaminoto
Lahir: 16 Agustus 1882, Ponorogo, Jawa Timur
Wafat: 17 Desember 1934, Yogyakarta
Julukan: "Raja Tanpa Mahkota"

H.O.S. Cokroaminoto adalah tokoh besar dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai pemimpin Sarekat Islam (SI), organisasi yang menjadi cikal bakal kebangkitan nasional dan pergerakan politik di Indonesia. Banyak pemimpin besar Indonesia, seperti Soekarno, Semaoen, Musso, dan Kartosuwiryo, pernah berguru kepadanya.


Peran dan Perjuangan

1. Pemimpin Sarekat Islam (SI)

📌 Sarekat Islam (SI) awalnya didirikan sebagai organisasi dagang untuk melindungi pedagang pribumi dari dominasi Tionghoa dan Belanda. Namun, di bawah kepemimpinan Cokroaminoto, SI berkembang menjadi gerakan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia.

✔ Meningkatkan kesadaran politik rakyat pribumi.
✔ Menjadi organisasi politik pertama dengan anggota ratusan ribu orang.
✔ Mengkritik ketidakadilan kolonialisme Belanda.


2. Guru Para Pemimpin Besar

📌 H.O.S. Cokroaminoto adalah mentor bagi banyak tokoh pergerakan nasional.
Di rumah kontrakannya di Gang Peneleh, Surabaya, ia menampung para pemuda yang kelak menjadi pemimpin Indonesia dengan ideologi berbeda:

Soekarno → Nasionalisme
Semaoen & Musso → Komunisme
Kartosuwiryo → Islamisme

Kata-kata terkenalnya:
"Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat."


3. Menanamkan Semangat Nasionalisme

📌 Cokroaminoto adalah orator ulung. Dengan pidato dan tulisannya, ia membakar semangat rakyat Indonesia untuk melawan penjajahan.

✔ Menolak politik etis Belanda yang diskriminatif.
✔ Mengajarkan bahwa bangsa Indonesia harus memimpin dirinya sendiri.
✔ Menginspirasi gerakan kemerdekaan melalui tulisan di surat kabar.


Pemikiran dan Warisan

📝 Cokroaminoto mengajarkan pentingnya nasionalisme, keadilan sosial, dan kemandirian bangsa.
📖 Ia menulis buku "Islam dan Sosialisme", yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan ide-ide keadilan sosial.

🛑 Dibungkam oleh Belanda
Karena dianggap membahayakan kekuasaan kolonial, ia sering dipenjara dan diawasi oleh pemerintah Belanda.

📌 Wafat pada 17 Desember 1934, tetapi pemikirannya terus menginspirasi perjuangan bangsa.


Kesimpulan

💡 H.O.S. Cokroaminoto bukan hanya pemimpin Sarekat Islam, tetapi juga guru revolusi nasional.
🌍 Tanpa jasanya, mungkin perjuangan kemerdekaan Indonesia akan lebih lambat berkembang.
📢 Jejaknya masih terasa dalam pemikiran politik dan sosial di Indonesia hingga kini.

"Bangunlah jiwa dan raga, karena penjajahan tidak hanya menguasai fisik, tetapi juga pikiran." – H.O.S. Cokroaminoto.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagi Keberkahan Hidup : Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Piatu di Bulan Ramadhan

Harapan Mantan Sang KS

BANGUN MASJID, GEDUNG SERBA GUNA & ASRAMA PONDOK PESANTREN