Sifat-Sifat Allah SWT dalam Kitab Ushuluddin

Dalam ilmu tauhid, khususnya menurut kitab Ushuluddin dan kitab-kitab aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah), sifat-sifat Allah SWT dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu Sifat Wajib, Sifat Mustahil, dan Sifat Jaiz.


1. Sifat Wajib bagi Allah (Sifat 20)

Sifat-sifat ini adalah sifat yang harus ada pada Allah SWT. Jika salah satu sifat ini tidak ada, maka bukan Tuhan. Sifat ini terbagi menjadi 4 kelompok:

A. Sifat Nafsiyah (1 Sifat)

  • Wujud (Ada) → Allah pasti ada dan tidak mungkin tidak ada.

B. Sifat Salbiyah (5 Sifat)

Sifat yang meniadakan kekurangan pada Allah.

  1. Qidam → Allah Maha Dahulu, tidak ada permulaan bagi-Nya.
  2. Baqa' → Allah Maha Kekal, tidak ada akhirnya.
  3. Mukhalafatu lil hawaditsi → Allah tidak menyerupai makhluk-Nya.
  4. Qiyamuhu binafsihi → Allah berdiri sendiri, tidak bergantung pada siapa pun.
  5. Wahdaniyah → Allah Maha Esa dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya.

C. Sifat Ma’ani (7 Sifat)

Sifat yang menunjukkan kekuasaan Allah. 6. Qudrah → Allah Maha Kuasa.
7. Iradah → Allah Maha Berkehendak.
8. Ilmu → Allah Maha Mengetahui.
9. Hayat → Allah Maha Hidup.
10. Sama’ → Allah Maha Mendengar.
11. Basar → Allah Maha Melihat.
12. Kalam → Allah Maha Berfirman.

D. Sifat Ma’nawiyah (7 Sifat)

Sifat yang menjadi konsekuensi dari sifat Ma’ani. 13. Kaunuhu Qadiran → Allah dalam keadaan Maha Kuasa.
14. Kaunuhu Muridan → Allah dalam keadaan Maha Berkehendak.
15. Kaunuhu Aliman → Allah dalam keadaan Maha Mengetahui.
16. Kaunuhu Hayyan → Allah dalam keadaan Maha Hidup.
17. Kaunuhu Sami’an → Allah dalam keadaan Maha Mendengar.
18. Kaunuhu Bashiran → Allah dalam keadaan Maha Melihat.
19. Kaunuhu Mutakalliman → Allah dalam keadaan Maha Berfirman.

Kesimpulan:
Ke-20 sifat ini dikenal sebagai Sifat 20 dalam ajaran Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Setiap Muslim wajib mengetahui dan meyakini sifat-sifat ini agar memiliki pemahaman tauhid yang benar.


2. Sifat Mustahil bagi Allah

Sifat yang tidak mungkin ada pada Allah karena berlawanan dengan sifat wajib-Nya.

  1. ‘Adam → Tidak ada (mustahil Allah tidak ada).
  2. Huduts → Baru atau diciptakan (mustahil Allah punya permulaan).
  3. Fana’ → Binasa (mustahil Allah akan berakhir).
  4. Mumasalatu lil hawaditsi → Menyerupai makhluk (mustahil Allah seperti makhluk).
  5. Ihtiyaju lighairihi → Membutuhkan selain-Nya (mustahil Allah bergantung pada apa pun).
  6. Ta’addud → Berbilang atau lebih dari satu (mustahil Allah lebih dari satu).
  7. ‘Ajz → Lemah (mustahil Allah lemah).
  8. Karahah → Terpaksa (mustahil Allah dipaksa oleh siapa pun).
  9. Jahl → Bodoh (mustahil Allah tidak mengetahui sesuatu).
  10. Maut → Mati (mustahil Allah mati).
  11. Shamam → Tuli (mustahil Allah tuli).
  12. ‘Ama → Buta (mustahil Allah buta).
  13. Bakam → Bisu (mustahil Allah bisu).

Kesimpulan:
Sifat mustahil ini adalah kebalikan dari sifat wajib. Dengan memahami ini, kita bisa menolak keyakinan yang menyimpang seperti menyamakan Allah dengan makhluk-Nya.


3. Sifat Jaiz bagi Allah

Sifat yang mungkin bagi Allah, tetapi tidak wajib atau mustahil bagi-Nya.

  • Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu (Allah berhak melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu)
    • Allah berhak menciptakan makhluk atau tidak.
    • Allah berhak memberi rezeki atau tidak.
    • Allah berhak memberi hidayah atau menyesatkan.

Kesimpulan:
Sifat ini menunjukkan bahwa semua kehendak dan perbuatan Allah tidak terikat oleh aturan makhluk. Allah Maha Bebas menentukan segala sesuatu sesuai kehendak-Nya.


4. Kesimpulan Umum

Menurut kitab Ushuluddin, pemahaman sifat-sifat Allah terbagi menjadi tiga kategori utama:

  1. Sifat Wajib (20 sifat yang pasti ada pada Allah).
  2. Sifat Mustahil (Sifat yang mustahil ada pada Allah).
  3. Sifat Jaiz (Sifat yang boleh ada atau tidak ada pada Allah).

Dengan memahami sifat-sifat ini, seorang Muslim dapat memperkuat aqidah dan keyakinannya kepada Allah SWT secara benar sesuai ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Semoga penjelasan ini bermanfaat! Jika ada pertanyaan, silakan bertanya. 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagi Keberkahan Hidup : Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Piatu di Bulan Ramadhan

Harapan Mantan Sang KS

BANGUN MASJID, GEDUNG SERBA GUNA & ASRAMA PONDOK PESANTREN