Menanam Jamur Merang

 Menanam jamur merang (Volvariella volvacea) adalah pilihan usaha agribisnis yang menjanjikan, terutama karena siklus panennya cepat dan bisa dibudidayakan dengan bahan murah seperti jerami padi. Ini bisa menjadi bagian dari konsep zero waste farming, di mana limbah pertanian seperti jerami dimanfaatkan untuk produksi pangan bernilai tinggi.


1. Keunggulan Budidaya Jamur Merang

Cepat Panen – Masa panen 10–14 hari setelah inokulasi bibit.
Media Murah dan Mudah Didapat – Jerami padi, serbuk gergaji, atau ampas tebu bisa digunakan.
Potensi Pasar Besar – Banyak digunakan dalam kuliner Asia, termasuk sup, tumisan, dan olahan vegetarian.
Dapat Dikembangkan di Lahan Terbatas – Bisa dibudidayakan di pekarangan, rumah jamur, atau metode vertikal.


2. Langkah-Langkah Budidaya Jamur Merang

a. Persiapan Media Tanam

Media utama bisa berupa:

  • Jerami padi (opsi utama, mudah didapat di daerah pertanian)

  • Limbah kapas

  • Serbuk gergaji

  • Ampas tebu atau batang pisang

Langkah-langkah:
1️⃣ Rendam jerami dalam air bersih selama 2–3 hari agar lunak.
2️⃣ Fermentasi jerami selama 5–7 hari di tempat teduh agar lebih siap untuk pertumbuhan jamur.
3️⃣ Tata jerami di rak atau bedengan setebal 15–20 cm, bisa ditambahkan kapur dolomit untuk menstabilkan pH.

b. Penanaman Bibit Jamur

🔹 Gunakan bibit jamur merang F2 berkualitas tinggi.
🔹 Taburkan bibit jamur di sela-sela media tanam, lalu tutup dengan lapisan tipis jerami atau plastik hitam.
🔹 Pastikan suhu ruang 30–35°C dan kelembaban 80–90% untuk pertumbuhan optimal.

c. Perawatan dan Pemeliharaan

💧 Penyiraman – Gunakan sprayer untuk menjaga kelembaban tanpa membuat media terlalu basah.
🌡 Kontrol Suhu – Pastikan suhu tidak terlalu panas/dingin dengan ventilasi yang cukup.
🦠 Cegah Hama dan Penyakit – Gunakan fungisida alami seperti larutan bawang putih jika ada jamur liar yang tumbuh.


3. Panen dan Pemasaran

🛒 Masa panen: 10–14 hari setelah inokulasi bibit.
🔪 Ciri jamur siap panen: Warna coklat muda keabu-abuan, bentuk bulat telur, dan belum pecah.
💰 Peluang pasar: Dijual segar ke pasar tradisional, restoran, atau diolah menjadi jamur kering atau kalengan.


4. Peluang Pengembangan

  • Budi daya berbasis koperasi untuk meningkatkan skala usaha dan pemasaran.

  • Produk turunan seperti jamur crispy, ekstrak jamur, atau pupuk organik dari media bekas.

  • Simbiosis dengan pertanian lain, misalnya pemanfaatan limbah jerami dari sawah setempat.

🌱 Apakah Anda tertarik untuk mencoba budidaya jamur merang di Kampung Jabal sebagai bagian dari program ketahanan pangan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagi Keberkahan Hidup : Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Piatu di Bulan Ramadhan

Harapan Mantan Sang KS

BANGUN MASJID, GEDUNG SERBA GUNA & ASRAMA PONDOK PESANTREN