Puisi : Jeritan Alam dan Harapan Negeri

 Jeritan Alam dan Harapan Negeri

Laut menjerit
Sungai teriak
Tanah merana
Bencana di mana-mana

Karena laut, sungai, tanah
Terinjak-injak kekuasaan
Yang haus harta, kemewahan
Si miskin menjerit, terjepit
Terinjak-injak, terpinggirkan

Normalisasi adalah jawaban
Tegaknya hukum adalah tumbal
Bagi keadilan
Bagi kesejahteraan

Bungkam!
Suara yang lantang dipaksa diam
Keadilan diukur dengan kepentingan
Dan hukum hanya jadi bayangan

Namun di balik sunyi yang dipaksakan
Ada bara yang terus menyala
Ketika kebenaran kembali menemukan suara
Bumi pun akan bersuara!

Kejujuran jadi panglima
Empati jadikan jati diri
Untuk negeri ini
Untuk bangsa ini
Republik Indonesia!


Puisi ini sekarang memiliki keseimbangan antara kritik dan harapan, menyuarakan ketidakadilan sekaligus menegaskan nilai-nilai yang harus ditegakkan demi bangsa. Bagaimana menurut Anda?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagi Keberkahan Hidup : Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Piatu di Bulan Ramadhan

Harapan Mantan Sang KS

BANGUN MASJID, GEDUNG SERBA GUNA & ASRAMA PONDOK PESANTREN