Biografi KH. Hasyim Asy'ari (Pendiri Nahdlatul Ulama - NU)
1. Nama Lengkap dan Kelahiran
Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) adalah KH. Hasyim Asy’ari, yang memiliki nama lengkap Muhammad Hasyim bin Asy’ari bin Abdul Wahid. Ia lahir pada 14 Februari 1871 M (24 Dzulqa’dah 1287 H) di Desa Gedang, Jombang, Jawa Timur.
2. Latar Belakang Keluarga
KH. Hasyim Asy’ari berasal dari keluarga pesantren. Ayahnya, KH. Asy’ari, adalah pengasuh Pesantren Keras, Jombang, sedangkan ibunya, Nyai Halimah, juga berasal dari keluarga ulama.
3. Pendidikan dan Menuntut Ilmu
Sejak kecil, KH. Hasyim Asy’ari sudah menimba ilmu di berbagai pesantren, di antaranya:
- Pesantren Keras, Jombang (ayahnya sendiri).
- Pesantren Wonokoyo, Probolinggo.
- Pesantren Langitan, Tuban.
- Pesantren Bangkalan, Madura (berguru kepada Syekh Kholil Bangkalan).
- Pesantren Tebuireng, Jombang.
Ia juga pernah menuntut ilmu di Mekkah selama 7 tahun, di mana ia berguru kepada ulama besar seperti:
- Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi (Mufti Mazhab Syafi’i di Mekkah).
- Syekh Mahfudz at-Tarmasi (ahli hadis asal Indonesia).
- Syekh Muhammad Sa'id Babashil.
4. Mendirikan Pesantren Tebuireng
Sepulang dari Mekkah pada tahun 1899 M, KH. Hasyim Asy’ari mendirikan Pesantren Tebuireng di Jombang, yang kemudian menjadi salah satu pesantren terbesar dan pusat pendidikan Islam di Indonesia.
5. Mendirikan Nahdlatul Ulama (NU)
Pada 31 Januari 1926, KH. Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) bersama para ulama pesantren lainnya, dengan tujuan:
- Mempertahankan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja).
- Menjaga nilai-nilai Islam tradisional berbasis pesantren.
- Melawan kolonialisme Belanda dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
6. Perjuangan Melawan Penjajah
KH. Hasyim Asy’ari aktif dalam perjuangan kemerdekaan. Pada tahun 1945, ia mengeluarkan Resolusi Jihad yang mendorong umat Islam untuk melawan penjajah. Resolusi ini menjadi dasar perlawanan rakyat dalam Pertempuran 10 November di Surabaya.
Karena peran besarnya, ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia dan menjadi Rais Akbar (pemimpin tertinggi) pertama NU.
7. Wafatnya KH. Hasyim Asy’ari
KH. Hasyim Asy’ari wafat pada 25 Juli 1947 M (7 Ramadhan 1366 H) akibat serangan stroke setelah ditangkap tentara Belanda. Ia dimakamkan di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang.
8. Warisan dan Pengaruh
- NU berkembang menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia.
- Pesantren Tebuireng menjadi pusat pendidikan Islam yang melahirkan banyak ulama.
- Konsep Islam Nusantara dan Aswaja An-Nahdliyah yang ia perjuangkan tetap relevan hingga kini.
KH. Hasyim Asy’ari adalah ulama besar, pejuang kemerdekaan, dan pendiri NU yang berjasa dalam mempertahankan Islam tradisional di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar