Al Qur'an : Kupas Tuntas Surah Al-Fatihah Menurut Ilmu Nahu

 Surah Al-Fatihah adalah surah pertama dalam Al-Qur'an yang memiliki kedalaman makna dan struktur kebahasaan yang sangat indah. Dalam ilmu nahu (gramatika Arab), setiap kata dalam surah ini memiliki kedudukan dan fungsi yang dapat dianalisis secara mendalam. Berikut adalah kupasan mendetail berdasarkan ilmu nahu:


1. Bismillāhir-Rahmānir-Rahīm (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ)

  • بِسْمِ (bi-sm) → Huruf بِ adalah harf jarr (huruf preposisi) yang bermakna "dengan". إِسْمِ adalah ism majrūr (kata benda yang mendapat harf jarr) dan dalam keadaan mudhaf (kata yang memiliki hubungan kepemilikan).
  • اللَّهِ → Ism majrūr sebagai mudhaf ilaih (kata yang dimiliki oleh mudhaf sebelumnya).
  • الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ → Keduanya adalah sifat (na‘t) bagi lafadz اللَّهِ dalam bentuk sifat musytaqqah (kata sifat yang menunjukkan makna aktif).

2. Al-Ḥamdu Lillāhi Rabbil-'Ālamīn (ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ)

  • ٱلْحَمْدُIsm marfu‘ sebagai mubtada’ (subjek dalam jumlah ismiyyah).
  • لِلَّهِLam al-ikhtisas (huruf lam yang menunjukkan kepemilikan), diikuti oleh lafdzul jalalah اللَّهِ dalam keadaan majrūr sebagai khobar mubtada’ (predikat dari mubtada’).
  • رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَرَبِّ sebagai badal atau na‘at bagi اللَّهِ, sedangkan ٱلْعَٰلَمِينَ adalah majrūr sebagai mudhaf ilaih.

3. Ar-Raḥmānir-Raḥīm (ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ)

  • Kedua kata ini adalah na‘at (sifat) dari lafadz اللَّهِ.

4. Māliki Yawmid-Dīn (مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ)

  • مَٰلِكِIsm fa‘il dalam bentuk mudhaf.
  • يَوْمِIsm majrūr sebagai mudhaf ilaih.
  • ٱلدِّينِMudaaf ilaih dari يَوْمِ, dalam bentuk majrūr.

5. Iyyāka Na‘budu wa Iyyāka Nasta‘īn (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ)

  • إِيَّاكَDhamir munfasil (kata ganti terpisah) dalam posisi maf’ul bih muqaddam (obyek yang didahulukan).
  • نَعْبُدُ → Fi‘il mudhari‘ (kata kerja sekarang/akan datang) dalam bentuk marfu‘.
  • وَإِيَّاكَ → Pengulangan sebagai ta’kid (penekanan) dalam susunan kalimat.
  • نَسْتَعِينُ → Fi‘il mudhari‘ yang marfu‘ sebagai fi‘il (kata kerja).

6. Ihdināṣ-Ṣirāṭal-Mustaqīm (ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ)

  • ٱهْدِنَاFi‘il amr (kata kerja perintah), dengan dhamir نَا sebagai maf‘ul bih (obyek).
  • ٱلصِّرَٰطَMaf‘ul bih kedua, dalam bentuk manshub (berharakat fathah).
  • ٱلْمُسْتَقِيمَNa‘t (sifat) dari ٱلصِّرَٰطَ.

7. Ṣirāṭallażīna An‘amta ‘Alayhim (صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ)

  • صِرَٰطَBadal dari ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ.
  • ٱلَّذِينَ → Ism maushul (kata sambung).
  • أَنْعَمْتَ → Fi‘il madhi (kata kerja lampau) dengan تَ sebagai fa‘il (subjek).
  • عَلَيْهِمْJar wa majrūr (huruf dan kata yang mendapat kasrah) sebagai maf‘ul bih tsāni (obyek kedua).

8. Ghayril-Maghdūbi ‘Alayhim Waladh-Dhāllīn (غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ)

  • غَيْرِIsm majrūr sebagai na‘t (sifat) bagi ٱلَّذِينَ dalam bentuk isim maushul.
  • ٱلْمَغْضُوبِ → Ism maf‘ul (kata kerja pasif) dalam bentuk majrūr.
  • عَلَيْهِمْJar wa majrūr sebagai maf‘ul bih.
  • وَلَا ٱلضَّآلِّينَالضَّآلِّينَ adalah ma‘tuf ‘alaih dari ٱلْمَغْضُوبِ dengan harf ‘atf وَلَا.

Kesimpulan

Analisis Surah Al-Fatihah berdasarkan ilmu nahu menunjukkan struktur kebahasaan yang sangat rapi, penuh makna, dan memiliki kaidah gramatikal yang kuat. Setiap kata memiliki hubungan erat dalam rangkaian ayat, mencerminkan ketelitian dalam penyusunan bahasa Al-Qur'an yang luar biasa.

Semoga pembahasan ini bermanfaat dan menambah wawasan dalam memahami keindahan bahasa Al-Qur'an. Wallahu a‘lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagi Keberkahan Hidup : Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Piatu di Bulan Ramadhan

Harapan Mantan Sang KS

BANGUN MASJID, GEDUNG SERBA GUNA & ASRAMA PONDOK PESANTREN