Usaha pembuatan arang briket dari limbah atau sampah adalah solusi konkret untuk mengatasi masalah lingkungan
Usaha pembuatan arang briket dari limbah atau sampah adalah solusi konkret untuk mengatasi masalah lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi dan pendidikan. Cocok dikembangkan oleh koperasi pesantren, sekolah, atau komunitas masyarakat desa.
♻️ APA ITU ARANG BRIKET?
Arang briket adalah bahan bakar padat yang dibuat dari limbah organik seperti:
-
Serbuk gergaji
-
Sekam padi
-
Kulit kelapa / tempurung
-
Sampah organik rumah tangga
-
Daun dan ranting kering
-
Ampas tebu, tongkol jagung, dll
🔥 MANFAAT BRIKET
-
Alternatif pengganti LPG dan kayu bakar
-
Murah dan ramah lingkungan
-
Minim asap (jika dibuat dengan benar)
-
Potensi ekspor (Afrika & Timur Tengah)
🛠️ ALAT & BAHAN YANG DIBUTUHKAN
A. Bahan Baku
-
Limbah organik (sekam, sabut, dedaunan, sampah dapur kering)
-
Lem kanji atau tepung tapioka (perekat alami)
B. Alat Produksi
-
Tong pembakar / drum untuk karbonisasi (pyrolysis)
-
Saringan abu
-
Ember dan baskom
-
Alat press manual atau hidrolik
-
Cetakan briket (bisa bulat, tabung, kotak)
-
Oven pengering / jemur di matahari
⚙️ PROSES PEMBUATAN
-
Karbonisasi
-
Bakar limbah organik dalam tong tanpa oksigen → menjadi arang (bukan abu).
-
-
Penghalusan
-
Arang yang sudah jadi dihaluskan, diayak hingga menjadi bubuk halus.
-
-
Pencampuran
-
Campur bubuk arang + air + perekat kanji.
-
-
Pencetakan
-
Masukkan adonan ke cetakan, tekan hingga padat.
-
-
Pengeringan
-
Jemur 1–2 hari di bawah matahari atau oven pengering 100°C.
-
💡 MODEL USAHA BRIKET
1. Unit Usaha Koperasi Sekolah/Pesantren
-
Siswa/santri dilibatkan dalam proses produksi & pemasaran
-
Edukasi kewirausahaan & lingkungan
2. Bank Sampah + Produksi Briket
-
Warga menyetor sampah organik → diolah jadi briket
-
Bisa dijual atau ditukar dengan beras/sembako
3. Usaha Briket Komunitas Desa
-
Model padat karya, menyerap tenaga kerja warga
-
Produksi lokal, dijual ke pasar, warung, rumah tangga
🧃 KEMASAN & PENJUALAN
-
Kemasan plastik 1 kg, 3 kg, 5 kg
-
Branding: “BRIKET JABAL – Hemat, Ramah Lingkungan, Barokah”
-
Pemasaran:
-
Langsung ke masyarakat
-
Toko kelontong
-
Pasar tradisional
-
Online (Shopee, Tokopedia)
-
Kerjasama dengan warung makan atau UMKM pembakar sate/gorengan
-
📈 KEUNTUNGAN
-
Biaya produksi murah
-
Limbah → produk bernilai ekonomi
-
Bisa dijual Rp 5.000 – 12.000 per kg tergantung kualitas
-
Bisa dijadikan alat edukasi untuk sains terapan, fisika, kimia, kewirausahaan
Komentar
Posting Komentar